Friday 12 February 2010

B.A.T.U


"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan." (al-Baqarah,2:74)

Kenapa mesti hati kita keras macam batu, atau lebih keras lagi macam lagi dari batu?
Sedangkan batu pun boleh melekuk, boleh merubah bentuk setelah dikenakan tenaga ke atasnya, tapi mengapa hati kita tetap keras walaupun sering kali di beri peringatan? Al-Quran adalah sebaik2 panduan, sebaik2 peringatan dari Allah untuk kita, tapi mengapa hati kita masih keras walaupun bertahun2 membaca al-Quran? Mengapa hati kita tak mahu terima walaupun diberi teguran oleh mereka yang menyayangi? Tidak cukup ke nikmat yang Dia bagi dalam hidup kita ni? Cuba tengok langit, sudah cukup untuk bukti keagunganNYA. Tengok lagi tangan kita. mampu bergerak, tengok perut kita, mampu rasa lapar, tengok mata kita(cane nak tengok mata? tengok kat cermin kot=)), mampu melihat, belum cukup ke semua tu untuk bawa kita kembali pada jalanNYA?
Besar sangat ke EGO kita tu? 
Rasa diri kita ni dah sempurna ke?
Seringkali terdengar ayat ini " saya akan cari bila saya mahu", "masih belum dapat hidayah lagi", "masih muda lagi". Bila waktu akan mahu? Bila waktu akan dapat hidayah? Bila dah tua?  
Ya, hidayah milik Allah, dan Dia akan bagi pada siapa yang Dia kehendaki. Tapi rasa2nya Dia akan bagi tak kalau kita cuma berdiam diri tanpa usaha mencari? Macamana kalau usia tak sampai tua, tapi masih dalam kerugian tanpa petunjuk Allah?
Hati kita jadi keras bukan kerana Dia yang menjadikan keras, tapi kerana pilihan kita sendiri. 

"Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, (1) dan bulan apabila mengiringinya, (2) dan siang apabila menampakkannya, (3)dan malam apabila menutupinya (4) dan langit serta pembinaannya, (5) dan bumi serta penghamparannya, (6) dan jiwa serta penyempurnaannya [ciptaannya], (7) maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu [jalan] kejahatan dan ketakwaannya, (8) sesungguhnya beruntunglah orang yang mennyucikan jiwa itu, (9) dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya(10)."(Asy-Syams,92:1~10)

Allah menyempurnakan penciptaan kita, ada hati , ada jiwa, ada akal yang waras, ada deria2, sempurna anggota badan, dan Dia memberi kita pilihan untuk menentukan jalan hidup kita. Baik atau buruk jalan yang kita pilih. Dan setiap pilihan yang kita buat Allah dah tau. Dan Dia akan memberi rahmat pada mereka yang layak, dan balasan buruk juga pada mereka yang ingkar.

Pilihan kita ---> syurga atau neraka? pahala atau dosa?

0 comments:

Post a Comment